BLOG DAMPAK

MERASA DIREGANGKAN?

Black and white close up shot to a stretched chain.

15 Januari 2020 pukul

Jika saya memiliki satu kata untuk menggambarkan 2019 itu akan menjadi "peregangan."

Saya orang yang cukup berkapasitas tinggi, tetapi pintu-pintu yang telah dibuka Tuhan selama musim ini, terutama peluang baru untuk bermitra dan berkolaborasi, jauh lebih banyak daripada yang tampaknya bisa saya lewati. Saya tahu itu tidak semua tergantung pada saya, tetapi saya telah merasa membentang melampaui kemampuan saya untuk menemukan waktu yang cukup untuk terhubung secara bermakna dengan orang-orang kunci. Untuk memperdalam pengetahuan saya tentang strategi kami. Untuk berinvestasi dalam puluhan hubungan baru yang terbentuk selama Global Digital Summit kami. Untuk menyisihkan keinginan pribadi agar lebih tersedia bagi orang lain.

Sejujurnya, ketika waktu singkat hatiku menjadi tidak sabar dengan orang-orang terdekatku. Namun, kemampuan saya untuk berkolaborasi dengan baik secara langsung terkait dengan memiliki hubungan yang lebih bermakna dan positif. Itu sebabnya aku merasa diregangkan. Peregangan mengungkapkan tempat yang dibutuhkan karakter saya untuk tumbuh.

Sembari mencurahkan hati saya kepada-Nya, Tuhan dengan selera humor-Nya yang besar membawa petikan ini dari 1 Petrus 4:7-8 kepada saya: "Yang terpenting, tetaplah berbahaan dalam kasih-Nya satu sama lain, karena kasih mencakup banyak dosa. (Dan dirikan) atau dalam neraka (ada tempat tetap) bagi orang-orang yang beriman untuk mengeringkan hal-hal yang tidak layak bagi mereka dalam hal ini

"Keep fervent" berarti mencintai "sepenuhnya direntangkan." Idenya di sini adalah bahwa kita semua akan kekurangan harapan kita sendiri atau orang lain. Kadang-kadang kita akan membuat kesalahan dan kadang-kadang kita mungkin berdosa. Saya mengambil kenyamanan dalam mengetahui bahwa "mencintai sepenuhnya membentang" mencakup banyak dosa dan pertemuan buruk.

Petrus melanjutkan, mendesak kita untuk ramah satu sama lain tanpa keluhan. "Jadilah ramah" berasal dari kata majemuk philoxenos, atau "orang asing yang penuh kasih." Kolaborasi mengharuskan saya untuk mencintai orang-orang yang melihat dunia berbeda dari saya.

Kita tahu bahwa kepemimpinan yang berbuah di dunia VUCA (Volatile, Uncertain, Complex, Ambiguous) kita mengharuskan kita untuk lebih kolaboratif dan berorientasi pada mitra daripada sebelumnya. Bagi saya, yang mengharuskan mempercayai Tuhan untuk menginyayang dan melayani orang lain dengan peregangan penuh.

Penulis: Ken Cochrum (On Leading Well)

©1994-2021. All Rights Reserved.